Semakin menyempitnya
lahan pertanian akibat pemenuhan kebutuhan yang lain bukan berarti tidak
diperlukan lagi bangunan irigasi. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat
menyebabkan peningkatan kebutuhan pangan, sehingga pengembangan jaringan
irigasi suatu lahan mutlak diperlukan untuk perbaikan sistem pertanian di masa
yang akan datang.
Pada dasarnya bangunan yang
menyalurkan air irigasi sampai ke lahan-lahan pertanian yang diinginkan dapat
dibagi menjadi dua golongan besar yaitu :
1. Bangunan Utama
Yaitu bangunan melintang sungai
yang menyadap air sungai digunakan untuk keperluan irigasi, air baku, dan
lain-lain.
2. Bangunan Pelengkap
Yaitu bangunan yang digunakan
untuk mengatasi agar saluran tetap dapat membawa air ke lahan pertanian serta
mengatasi penyebab kemunduran dan kerusakan pada saluran.
Pengembangan
jaringan irigasi dilakukan dengan memanfaatkan kondisi air sampai di lapangan.
Untuk itu perlu ditinjau lebih dahulu besar debit dan tinggi muka air, karena
debit dan tinggi muka air sangat menentukan bentuk bangunan utama pada bangunan
pengambilan air untuk jaringan irigasi tersebut.
Untuk
sungai yang memiliki debit yang cukup, tetapi tinggi muka airnya tidak mencukupi
untuk dialirkan ke saluran induk, maka harus dibuat bangunan pengambilan air.
Bangunan pengambilan air ini berfungsi untuk menaikkan tinggi muka air sungai
sehingga mampu mengairi lahan yang luas. Untuk itu perencanaan bangunan irigasi
yang matang dan sesuai dengan kondisi pertanian yang ada akan membawa
keberhasilan pada penyaluran air ke lahan yang membutuhkan.
Seperti
yang telah diuraikan di atas bahwa sungai mempunyai dua periode, yaitu periode
dimana sungai mempunyai debit yang sangat besar sehingga meluap dan menimbulkan
banjir. Serta periode dua dimana sungai mempunyai debit yang cukup, tetapi
tinggi muka air relatif rendah untuk mengalirkan air ke saluran induk.
TUGAS BESAR BANGUNAN IRIGASI DAPAT DI DOWNLOAD PADA LINK DIBAWAH INI